Halaman

Isnin, 5 Disember 2011

Bahaya Sekularisme




Menolak Penerapa Hukum yang Diturunkan Allah Ta’ala
Berusaha menjauhkan syariat dari berbagai aspek kehidupan kaum muslimin, serta mempertukarkan wahyu yang diturunkan Allah Ta’ala kepada Rasul-Nya Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam dengan undang-undang positif yang dijiplak dari orang-orang kafir yang justru memerangi Allah dan Rasul-Nya.
Memutarbalikkan Sejarah Islam
Sejarah keemasan Islam yang dengan gemilang berhasil menaklukan negara-negara kafir serta menyebarluaskan ajaran Allah ke berbagai pelosok dunia, dilukiskannya sebagai masa kaum Barbar yang diliputi kekacauan dan ambisi pribadi.
Merusak
Menjadikan pendidikan dan pengajaran sebagai sarana menyebarkan pikiran sekuler, dengan cara-cara antara lain :
Menghembus-hembuskan pikiran sekuler dalam mata pelajaran yang diberikan kepada anak-anak didik dalam berbagai tingkatanya.
Berusaha keras mengulur-ulur mata pelajaran agama pada saat-saat yang tidak menguntungkan bagi anak-anak didik.
Merubah nash-nash syar’i melalui komentar dan penafsiran yang dimanipulasi dan dikebiri sehingga nampak seakan-akan mendukung pikiran sekuler atau setidak-tidaknya tidak bertentangan.
Menjadikan pelajaran agama sebagai mata pelajaran kelompok penyerta yang senantiasa ditempatkan pada bagian akhir waktu di saat para siswa sudah letih jasmani dan rohaninya serta sudah diliputi perasaan ingin cepat pulang.
Menyemaratakan Kebenaran Semua Ajaran
Pandangannya terhadap semua ajaran agama baik yang hak maupun yang sudah direkayasa pikiran manusia bahkan ajaran-ajaran kafir sekalipun dianggapnya sama, kemudian dikemasnya dalam satu bingkai serta menjadikan semuanya seakan-akan sama dan tidak memiliki perbedaan, derajat ajaran kafir, dekadensi dan kedurhakaan lebih tinggi ketimbang ajaran tauhid, ketaatan dan iman.
Orang-orang Islam, Nasrani, Yahudi, Komunis, Majusi, Budha, Hindu dan sebagainya, dimata undan-undang produk pikiran sekuler berkedudukan sama. Tidak ada yang lebih utama kecuali yang paling loyal pada pikiran itu.
Membuka Kesempatan Bagi Dekadensi Moral
Meruntuhkan keutuhan keluarga yang merupakan pilar utama dalam pembinaan masyarakat serta mendorong ke arah penghancuran semua yang dipandang suci oleh agama melalui berbagai cara antara lain :
Menyusun UU yang memperkenankan masyarakat melakukan perbuatan keji dan nista tanpa ancaman sanksi apapun. Mereka berpendirian bahwa perbuatan zina atau homo seksual merupakan bagian dari kebebasan pribadi yang senantiasa harus dijamin dan dilindungi.
Mass media cetak dan elektronik tidak bosan-bosannya memerangi segala macam keutamaan dan keluhuran akhlak. Harian, majalah, tabloid, radio, teatre, televisi, siang dan malam menyebarluaskan kerusakan akhlak muda-mudi kita.
Memerangi jilbab dengan gigih di berbagai kantor, sekolah, dan tempat-tempat lainnya. Dalam kurun waktu yang sama mereka menggalakan pergaulan bebas di seluruh sekolah dan tingkat yang paling rendah sampai yang paling tinggi, di berbagai instansi pemerintah dan lembaga-lembaga di seluruh negeri.
Menghambat Laju Dakwah Islam
Cara-cara yang mereka lakukan seperti sebagai berikut :
Mempersulit izin dan kesempatan untuk penyebaran buku-buku Islam, dan pada waktu yang bersamaan memberi kesempatan luas bagi penerbitan buku-buku sesat dan menyesatkan yang dapat menciptakan keragu-raguan seseorang pada akidah dan syariat Islam.
Memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada berbagai mass media sekular yang sesat untuk berbicara dengan masyarakat luas, guna menjajakan dan membudidayakan pikiran-pikirannya yang sesat dan menyesatkan dengan memutarbalikan arti nash-nash syariat dan dalam waktu yang sama menutup rapat mass media Islam yang berusaha keras hendak menampilkan hakikat agama kepada masysrakat awam.
Memusuhi Para Da’i
Memusuhi para da’i, mengejarnya, menuduhnya dengan berbagai tuduhan palsu. Mencap mereka dengan berbagai sifat yang hina, sebagai suatu golongan yang memiliki kelainan cara berfikir, keras kepala, reaksioner, memerangi berbagai kemajuan dan anti ilmu pengetahuan modern yang bermanfaat, orang-orang ekstrem, fanatik, fundamentalis, tidak mau memahami hakikat berbagai masalah, serta dianggap hanya memahami kulit luar keadaan dan mencampakkan isinya.
Memisahkan Diri Dengan Kaum Muslimin Yang Konsisten
Mereka berusaha memisahkan diri dari kaum muslimin yang tidak dapat diajak kompromi dengan pemikiran sekuler. Mereka difitnah, ditanggapi, diasingkan, atau diusir, dipenjarakan, bahkan tidak segan-segan membunuh mereka.
Tidak Mengakui Jihad di Jalan Allah
Tidak mau mengakui kewajiban jihad di jalan Allah sebagai kewajiban agama, bahkan menentangnya dengan keras dan memandangnya semacam perbuatan kaum Barbar serta setara dengan perbuatan para perompak.
Makna perang yang dipahami oleh kaum sekuler dan antek-anteknya itu, hanyalah peperangan untuk mempertahankan harta dan tanah air. Sedangkan peperangan untuk membela agama dan berusaha menyebarluaskan ajaran Allah Ta’ala, bagi mereka merupakan perbuatan kaum Barbar yang sudah tidak dapat diterima oleh semua orang yang beradab !!
Seruan Kebangsaan atau Nasionalisme
Kebangsaan atau nasionalisme, meruapakan seruan untuk menggalang manusia di bawah panji “waham” atau “khurafat” dari suatu jenis manusia atau dari suatu kelompok manusia yang memiliki kesamaan bahasa atau dari suatu umat manusia yang tinggal di suatu tempat atau yang memiliki kepentingan yang sama.
Setiap muslim dapat merasakan pahit getirnya akibat buruk itu hampir di seluruh negeri kaum muslimin, dan pada waktu yang sama ia dapat merasakan pula sudah sejauh mana sekularisme itu berjaya dan merajalela di semua negara, bergelimang dalam kubangan yang busuk dan keji dengan segala akibatnya.
Setiap muslim di semua negeri, baik ia menengok ke kanan atau ke kiri, dengan mudah dapat melihat atau merasakan akibat-akibat buruk dari “buah jahanam” itu, dan pada waktu yang sama ia sangat sulit mendapatkan suatu tanah air atau negeri yang steril dari kuman pohon laknat itu.


Read more: http://ustazazhar.net/v01/#ixzz1fgFvGzZ2

Khamis, 8 September 2011

Cerita Mat Indera Versi Berita Harian

Kopi kecubung tewaskan kekebalan Mat Indera

2010/12/13
NAMA Jawa Ponorogo pernah terkenal dengan berita penangkapan anggota komunis, Ahmad Indera atau dikenali sebagai Mat Indera, berdarah pahlawan daripada keturunan Datuk Bentara Husin Lela Pahlawan Siak Seri Inderapura yang menjadi panglima kanan Sultan Sharif di Siak.

Meskipun Mat Indera dikaitkan sebagai pengganas oleh sesetengah orang kerana pembabitannya dalam komunis dan dilabelkan sebagai petualang oleh kerajaan Inggeris, ramai masyarakat Jawa Ponorogo menganggapnya pejuang dalam menuntut kemerdekaan, cuma memilih jalan yang salah. Pemuda kelahiran Kampung Gombak, Peserai, Batu Pahat itu mempunyai peribadi tinggi dan dikatakan kuat beribadat serta tinggi pengetahuan agamanya. Justeru, dia disenangi penduduk di Sri Medan yang kerap membantunya membekalkan makanan ketika dia dalam parti komunis. Namun, tekanan yang diberikan Inggeris terutama kepada rakan karibnya, Mat Tukyo supaya menangkap Mat Indera atau tindakan tegas dikenakan terhadap penduduk Sri Medan menyebabkan mereka tiada pilihan selain memastikannya ditangkap. Namun, bukan kerja mudah menangkapnya kerana kehebatan dan ketinggian ilmu Mat Indera.

Ugutan Inggeris terus menjadi tekanan kepada penduduk Sri Medan termasuk untuk memindahkan mereka dan mengambil tindakan tegas kepada mereka yang membantu membekalkan makanan kepada Mat Indera.

Penangkapan Mat Tukyo oleh Inggeris sebelum ditawarkan beberapa ganjaran selain hidup bebas di Sri Medan menjadi kemuncak tindakan nekad penduduk Jawa Ponorogo, namun perlu melalui kaedah terancang kerana semua mengetahui kesaktian Mat Indera.

Pada 14 Oktober 1952, lima lelaki Jawa Ponorogo yang diketuai Md Sham dan dibantu Ismail Mustakim (Misban), Beladang, Mat Tukyo dan Bajuri menggunakan tipu helah untuk memberkas Mat Indera.
Ia bermula dengan jemputan Mat Tukyo dan Misban untuk mengadakan perbincangan mengenai pelan bantuan orang kampung kepada Mat Indera. Dalam perbincangan itu, dia dijamu dengan tempe dan kopi yang dicampur kecubung. Akibat itu Mat Indera mabuk dan mengantuk.

Kesempatan itu digunakan untuk menanggalkan semua tangkal serta mengikat tangannya dengan lalang. Dikatakan, kerana itulah ilmu ghaib dan kehebatan Mat Indera tidak lagi dapat digunakan.

Bekas ketua kampung Parit Warijo, Malik Samuri menjadi saksi bagaimana Mat Indera dibawa dengan basikal sedang tangannya diikat daun lalang. Peristiwa itu sebenarnya menimbulkan pelbagai reaksi masyarakat Jawa Ponorogo. Ada yang gembira dan ada yang sebak.

Mohd Abidin Ismail iaitu anak salah seorang yang menangkap Mat Indera, Misban, berkata meskipun terbabit secara langsung dalam tipu helah itu, sepanjang hidup ayahnya tidak pernah menyatakan kebanggaan atas kejayaan itu, malah tidak sesekali melabelkan Mat Indera sebagai petualang.

“Cuma apa yang kerap diceritakannya ialah tindakan mereka ketika itu adalah disebabkan tekanan yang dihadapi akibat ugutan Inggeris. Mungkin ada melabelkannya sebagai petualang tetapi saya merasakan dia seorang pejuang tetapi memilih jalan yang salah.

“Tidak adil terus melabel Mat Indera sebagai pengkhianat kerana dia juga berjuang untuk menuntut kemerdekaan. Cuma kumpulan yang disertainya itu tidak sesuai, itupun disebabkan tiada kumpulan lain ketika itu. Kumpulan Melayu lain terlalu lambat bertindak” katanya.

Sumber asal:

http://www.bharian.com.my/articles/KopikecubungtewaskankekebalanMatIndera/Article/

Rumah Pasong Bukit Kepong Bukan Balai Polis DiRaja Malaysia



(taat setia mereka terhadap Queen of England dengan lagu "God Save the Queen")

Isu serangan ke atas Balai Polis Bukit Kepong pada 23 Februari tahun 1950 (sebelum Merdeka) telah dikenang sebagai serangan kumpulan pengganas ke atas sekumpulan angggota polis yang bertahan di rumah pasong. Persepsi ini telah ditulis oleh pengkaji sejarah mengikut acuan pihak tertentu bagi menyembunyikan hakikat sebenar – pihak yang menentukan apakah kriteria pejuang kemerdekaan.

Ia menjadi satu kepercayaan ramai apabila Jins Samsudin membuat filem Bukit Kepong berdasarkan persepsi betapa pihak yang menyerang rumah pasong Bukit Kepong itu adalah pengganas sedangkan gerakan yang diketuai oleh Mat Indera juga sebenarnya harus dikenang sebagai salah satu serangan ke atas kubu British yang menjajah Tanah Melayu untuk beberapa abad lamanya.

[Gambar - 'The Federations of Malays States Police' adalah rancangan General Harold Briggs bagi menyelamatkan kepentingan British di Malaya. Polis DiRaja Malaysia di anugerahkan oleh Yang DiPertuan Agong Malaysia Pertama Almarhum Tuanku Abdul Rahman Ibni Almarhum Tuanku Muhamad pada 24 Julai, 1958]

Solidariti Anak Muda Malaysia (SAMM) Wilayah Persekutuan ingin menegaskan bahawa sejarah kemerdekaan negara harus segera dikaji semula oleh pengkaji sejarah yang tidak berkepentingan selain daripada merekodkan sejarah sebenar, bukan oleh pengkaji sejarah upahan yang menulis berdasarkan telunjuk pihak yang menang bagi menutup sejarah di sebalik sejarah.


Tindakan Timbalan Presiden PAS Mohd Sabu mengulas mengenai peristiwa Bukit Kepong dan watak sebenar Mat Indera dalam ceramahnya harus dipuji kerana ia membangkitkan ghairah rakyat terutamanya dari golongan anak muda untuk mengetahui sejauh manakah British itu dianggap sebagai penjajah dan apakah dengan menyerang British itu akan dianggap sebagai pengkhianat di Tanah Melayu.

Pihak polis di rumah pasong Bukit Kepong itu juga bertugas bagi mempertahankan kepentingan British seperti estet getah dan ladang. Adakah Pasukan polis ketika zaman jajahan British menunjukkan taat setia mereka terhadap Queen of England apabila lagu "God Save the Queen" didendangkan setiap kali lawatan pegawai tertinggi British ? Ini juga persoalan yang harus digali semula untuk rakyat mengetahui sejarah penentangan penjajah yang sebenar.

Ia berkait rapat dengan proses menuntut kemerdekaan apabila semua kumpulan, kesatuan dan pertubuhan yang bergerak menuntut kemerdekaan telah diharamkan kecuali Umno. Kumpulan penuntut kemerdekaan ini akhirnya dituduh sebagai pengkhianat dan pengganas hanya kerana menentang British yang statusnya masih lagi penjajah di Tanah Melayu ketika itu. Turut menjadi persoalan ialah, mengapa Umno sahaja yang dibenarkan berkempen untuk merdeka sedangkan banyak lagi pergerakan menuntut kemerdekaan. Adakah Umno membenarkan pertubuhan mereka menjadi talibarut British demi untuk merdeka di atas acuan penjajah ?

Oleh yang demikian, SAMM Wilayah Persekutuan di atas rasa tanggungjawab ke atas sejarah negara yang dikhuatiri terperosok, harus digemburkan semula untuk tatapan rakyat. Sejarah peradaban negara juga seharusnya disifatkan dengan lebih keterbukaan kerana ia membentuk asal usul kita rakyat Malaysia. Rakyat juga harus lebih terbuka dan berjiwa besar untuk menerima hakikat sebenar sejarah negara, lebih-lebih lagi apabila ianya melibatkan proses menuntut kemerdekaan.


Bagi kami anak muda inilah satu peluang sangat baik sempena pasca hari kemerdekaan ke-54, untuk rakyat mengasak pihak berwajib bagi menampilkan sejarah sebenar kemerdekaan negara. SAMM akan ke hadapan bagi merealisasikan apa itu sejarah.

** tulisan adalah kenyataan media SAMM

Isnin, 29 Ogos 2011

Ucapan Hari Raya Aidilfitri 1432 Tok Guru Haji Abdul Hadi Awang


Assalamualaikum. Bagi pihak Parti Islam Se-Malaysia PAS, saya ingin mengucapkan selamat hari raya kepada seluruh umat Islam, dengan harapan kita telah menyempurnakan ibadah puasa dibulan ramadhan yang menjadi medah tarbiah untuk melahirkan manusia yang bertaqwa. Bukan sekadar kita dapat menunaikan kewajipan berpuasa dan mengisi ibadah lain di bulan ramadhan, tetapi dapat membentuk jatidiri kita bagi melaksanakan taggungjawab sebagai manusia di muka bumi ini.

Begitu juga dengan ibadah puasa yang telah kita laksanakan ini, dapat mendidik kita untuk dekat dengan Allah dengan mentaati Nya laksana malaikat yang taat, seterusnya menjadi manusia yang memiliki kekuatan roh dan jasad yang berbeza dengan binatang.
Apabila berjaya ditarbiah di bulan ramadhan, dengan sendirinya kita akan menjunjung tinggi agama yang membezakan hak dan batil dan yang menjadi pertarungan dunia sejak dahulu hingga kini.

Selain itu, ibadah puasa juga melatih diri bertarung dengan hawa nafsu yang bukan sahaja untuk mengalahkan hawa nafsu tetapi juga melatih diri mengalahkan musuh-musuh Islam dan memberi kemenangan kepada Islam yang akan terlaksana keadilan di seluruh dunia yang dihuni oleh pelbagai manusia.

Mudah-mudahan kita dapat menyambut hari raya sebagaimana yang dikurniakan kepada kita dengan membesarkan Allah, bukan berhibur dengan leka dan melupakan kehidupan akhirat. Sekiranya kita dapat melaksanakan hal tersebut dalam kehidupan kita khususnya hari raya ini, kita akan bertemu dengan Allah dalam penuh bahagia. Selamat hari raya.

Dato' Seri Tuan Guru Hj Abdul Hadi Awang
Presiden PAS

28 Ogos 2011

Khamis, 25 Ogos 2011

Khutbah Aidil Fitri 1432 : ISLAMLAH NESCAYA KITA SELAMAT

KHUTBAH PERTAMA

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا و الحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلا . الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى وَفَّقَنَا لِعِبَادَتِهِ . وَجَعَلَ هذَا اليَوْمَ فَرْحًا لِعِبَادِهِ الُمتَّقِيْنَ الَّذِيْنَ فَازُوْا بِصِيَامِ رَمَضَانَ وَقِيَامِهِ .وَأَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ .
أَمَّا بَعْدُ…. فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاتمَوُتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Firman Allah dalam ayat 7 dan 10 surah as-Syamsi :

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا ﴿٧﴾ فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا ﴿٨﴾ قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا ﴿٩﴾ وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا

Maksudnya : Demi diri manusia dan Yang menyempurnakan kejadiannya (dengan kelengkapan yang sesuai dengan keadaannya); Serta mengilhamkannya (untuk mengenal) jalan yang membawanya kepada kejahatan, dan yang membawanya kepada bertaqwa; Sesungguhnya berjayalah orang yang menjadikan dirinya – yang sedia bersih – bertambah-tambah bersih (dengan iman dan amal kebajikan), Dan sesungguhnya hampalah orang yang menjadikan dirinya – yang sedia bersih – itu susut dan terbenam kebersihannya (dengan sebab kekotoran maksiat).

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah,

Selamat hari raya Aidilfitri diucapkan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat. Kita baru sahaja melalui tarbiah Ramadhan yang merupakan suatu proses dalam melahirkan hamba Allah yang bertaqwa. Antara ciri hamba Allah yang bertaqwa sebagaimana yang disebut oleh Ibnu Mas’ud ialah sentiasa mentaati Allah dan tidak mengengkari perintahNya termasuk ketika menyambut hari raya.

Tanda taat marilah kita penuhi hari raya kita dengan amal ibadat disamping menjauhi larangan Allah seperti membuka aurat, pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan, hiburan melampau dan sebagainya. Ciri hamba Allah yang taqwa juga sentiasa mengingati Allah dan tidak melupaiNya.

Buktikan diri kita sebagai hamba Allah bukannya hamba Ramadhan iaitu jangan pada bulan Ramadhan sahaja kita melawan hawa nafsu sedangkan bila menyambut hari raya maka kita menjadi hamba kepada nafsu yang menyuruh kepada kejahatan.

Ciri hamba Allah yang bertaqwa seterusnya ialah sentiasa bersyukur kepada Allah dan tidak mengkufuri nikmatNya. Tidakkah kita berasa malu menyambut hari raya dengan amalan maksiat sedangkan hari raya adalah anugerah Allah. Ia umpama kita menyertai majlis jemputan orang tetapi melakukan perkara yang tidak disukai oleh tuan rumah.

Sempena menyambut hari raya juga marilah kita sama-sama berdoa agar dapat meraih tawaran Allah yang dijanjikan sepanjang Ramadhan baru lalu iaitu rahmat, keampunan dosa dan dijauhkan daripada azab neraka.

Kita tidak mahu termasuk dalam golongan yang jauh daripada rahmat Allah sebagaimana yang diberitahu oleh nabi Muhammad s.a.w iaitu golongan yang keluar daripada Ramadhan dalam keadaan dosanya belum lagi diampuni oleh Allah. Ingatlah bahawa kita bukan mahu menyambut hari raya di dunia sahaja sebaliknya apa yang lebih kita idamkan ialah menyambut hari raya dalam Syurga Allah di akhirat nanti.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Renungilah suatu hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim :

قال الرسول : مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Maksudnya : Sesiapa yang mahu diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka
hendaklah dia menghubungkan silaturrahim Gema takbir membesarkan Allah dan tahmid memuji Allah yang berkumandang setiap kali tibanya hari raya mestilah meresap ke dalam hati sanubari bukan setakat disebut di mulut sahaja.

Pastikan laungan hari raya itu dijadikan ikrar taat setia kepada Allah dalam setiap tindak tanduk kita termasuk menyambut hari raya yang merupakan hari gembira. Nikmat hari raya ini mesti digunakan untuk merapatkan lagi hubungan kekeluargaan dan silaturrahim sesama kita.

Hubungan ini semakin renggang walau pun kemudahan perhubungan dan system maklumat semakin canggih. Masing-masing sibuk dengan urusan masing-masing sehingga suasana kasih sayang terabai dan memberi kesan bukan sahaja dalam keluarga malah melarat kepada masyarakat sekitar.

Kes perceraian yang semakin meningkat ketika masyarakat semakin terpelajar disebabkan suami atau isteri gagal menjalankan tanggungjawab rumahtangga, harapan untuk hidup mewah tidak tercapai, akhlak pasangan yang tidak baik, mengutamakan kawan lebih daripada pasangan disamping campur tangan pihak ketiga sebagai penghasut termasuk ahli keluarga terdekat dan faktor lain.

Begitu juga penderaan terhadap anak-anak ditambah dengan masalah penderhakaan terhadap kedua ibubapa yangsemakin menjadi-jadi. Oleh itu jadikanlah hari raya di dalam menyuburkan kembali kasih sayang supaya kita tidak termasuk dalam golongan yang memutuskan silaturrahim apatah lagi menjadi golongan yang dijauhkan daripada rahmat Allah sebagaimana yang pernah diperingatkan oleh nabi Muhammad s.a.w iaitu anak yang sempat hidup bersama kedua ibubapa atau salah seorang daripada keduanya namun tidak berusaha berbuat baik kepada ibubapa dengan pelbagai alasan.

Betapa ramai ibubapa yang sanggup mati demi memastikan anaknya terus hidup sedangkan betapa ramai anak yang menginginkan ibubapanya lekas mati supaya tidak lagi menjadi bebanan hidupnya. Ingatlah Islam meletakkan ibubapa di tempat yang mulia.

Keredhaan Allah terletak kepada keredhaan ibubapa, kemurkaan Allah terletak kepada kemurkaan ibubapa. Sekiranya ibubapa kita telah meninggal dunia jangan lupa untuk kita doakan kesejahteraan meraka ketika berada di alam barzakh dan akhirat nanti. Jangan hanya tahu makan harta pusaka jerih penat lelah ibubapa sedangkan sepotong doakan pun susah dipanjatkan ke hadrat Allah buat mereka. Laksanakanlah perintah Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 24 surah al-Isra’ :

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Maksdunya : Dan hendaklah engkau merendah diri kepada keduanya kerana belas kasihan dan kasih sayangmu, dan doakanlah (untuk mereka, dengan berkata): “Wahai Tuhanku! Cucurilah rahmat kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan mendidikku semasa kecil.”

Muslimin dan muslimat yang dihormati sekalian,

Tarbiah Ramadhan yang bukan sahaja menahan perut daripada lapar dahaga malah daripada sumber haram disamping mengawal seluruh pancaindera iaitu tangan, kaki, mata, telinga, lidah, kemaluan termasuk hati daripada melakukan maksiat kepada Allah di mana tarbiah ini sekiranya dihayati betul-betul dalam kehidupan sudah pasti lahir lebih ramai pemimpin sebaik Sayyidina Abu Bakar yang sentiasa mengeluh bimbang sekiranya masih ada walau pun seekor kambing yang tersepit di hujung negara akibat beliau tidak empat membantunya.

Pasti lahir pemimpin sehebat Sayyidina Umar al-Khottab yang pernah mengungkap sekiranya rakyat lapar maka aku ingin menjadi orang pertama yang merasai lapar itu dan sekiranya rakyat telah kenyang biarlah aku orang terakhir yang merasainya. Semakin ramai lahir pemimpin seadil Umar bin Abdul Aziz yang sentiasa menekankan sekiranya pemimpin hidup dalam kemewahan maka rakyat terus menderita dalam kemiskinan sebaliknya sekiranya pemimpin sanggup membuang segala kekayaan maka rakyat pasti merasai nikmat kekayaan.

Kita tidak mahu terus mendengar seruan agar rakyat berjimat cermat termasuk arahan terbaru agar suhu alat pendingin udara di semua bangunan kerajaan akan ditetapkan tidak urang daripada 24 darjah Celsius sedangkan kediaman rasmi 2 pemimpin utama Negara mencecah RM10.2 juta bagi bil elektrik dan RM1.9 juta untuk bil air untuk 5 tahun iaitu dari tahun 2006 hingga 2010 di mana jika jumlah itu dibahagikan mengikut bulan, kerajaan membelanjakan RM160,000 untuk bil elektrik dan RM33,000 untuk bil air sebulan.

Betapa tingginya kos wang negara dihabiskan begitu sahaja ketika rakyat dibebankan dengan kenaikan harga barang dan tariff elektrik. Itu belum dikira lagi dengan projek mega untuk menunjuk-nunjuk bukan untuk kepentingan awam disamping pecah amanah dan rasuah yang melibatkan berbilion-bilion harta rakyat.

Akhirnya yang papa makin papa, yang kaya makin kaya. Kita jangan menjadi orang yang menyebabkan semakin jelas timbulnya tanda qiamat antaranya tidak mengambil berat tentang pemilihan pemimpin sebagaimana amaran nabi Muhammad s.a.w dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari :

فَإِذَا ضُيِّعَتِ الأَمَانَة فَانْتَظِرِ السَّاعَة قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ

Maksudnya: Maka apabila telah jelas penyelewengan terhadap amanah maka tunggulah kebinasaan. Tanya sahabat : Bagaimanakah berlakunya penyelewengan. Sabdanya : Apabila diserahkan urusan memikul amanah kepada bukan orang yang berkelayakan maka tunggulah saat kehancuran

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الحَمْدُ

Firman Allah dalam ayat 32 surah Faatir :

ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ
سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّـهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

Maksudnya: Kemudian kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri sendiri, ada yang bersederhana dan ada yang berlumba-lumba berbuat kebaikan dengan izin Allah, yang demikian itu adalah kurniaan yang amat besar

Berlalunya Ramadhan bukan bererti berpisahnya kita daripada hidup bersama al-Quran bukan sahaja dari sudut pembacaan malah meliputi pemahaman seterusnya pelaksanaan system al-Quran dalam setiap aspek kehidupan termasuk ibadat khusus, ekonomi, politik, sosial dan sebagainya.
Ayat 32 surah Faatir contohnya menggambarkan 3 kelompok manusia yang berbeza pendirian terhadap al-Quran iaitu :

[1] Golongan yang menganiayai diri sendiri iaitu golongan yang kesalahan dosa mereka lebih banyak daripada pahala kebaikan. Sebabnya, mereka tidak membaca al-Quran, memahami apatah lagi beramal dengan perintah Allah di dalamnya. Akibat jahil tentang agama sendiri maka mereka mudah terikut dengan cara hidup barat yang negatif termasuk masalah lelaki berpakaian dan bersikap seperti perempuan yang dinamakan pondan atau perempuan berpakaian dan berperangai seperti lelaki yang dinamakan tomboy semakin bertambah.

Kadang-kadang sikap masyarakat yang suka menggunakan khidmat pondan dalam menghias pengantin perempuan sedangkan ia adalah haram menyebabkan penyakit ini semakin merebak. Apa yang lebih teruk bila masalah penukaran jantina melalui pembedahan alat kelamin sudah berleluasa sehingga ada tuntutan mahkamah untuk mengiktiraf penukaran jantina di kalangan umat Islam sendiri. Ingatlah amaran nabi s.a.w melalui suatu hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari daripada Ibnu Abbas katanya

لَعَنَ النَّبِيُّ الْمُخَنَّثِينَ مِنْ الرِّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلَاتِ مِنْ النِّسَاءِ

Maksudnya: Nabi telah melaknat para pondan dari kalangan lelaki dan para perempuan yang menyerupai lelaki iaitu dari segi pemakaian dan tutur kata

[2] Golongan yang bersederhana iaitu golongan di mana kesalahan dosa mereka sama banyak dengan pahala. Mereka adalah golongan yang membaca al-Quran tetapi belum bersedia melaksanakan isi kandungannya yang terdiri daripada hukum hakam Allah. Ingatlah kita kepada suatu amaran nabi yang bermaksud :

Akan zahir di kalangan umatku di akhir zaman, orang yang membaca al-Quran tetapi al-Quran hanya sampai ke halkumnya sahaja tetapi tidak sampai ke dalam hati

[3] Golongan yang berlumba-lumba berbuat kebaikan. Mereka amat banyak melakukan kebaikan dan jarang membuat kesalahan. Mereka adalah golongan yang bersedia melaksanakan hukum al-Quran dalam kehidupan seharian. Inilah golongan yang mendapat kejayaan di dunia dan akhirat
Muslimin dan muslimat yang diberkati Allah,

Firman Allah dalam ayat 64 surah Ali ‘Imran:

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّـهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّـهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Maksudnya : Katakanlah (wahai Muhammad): “Wahai Ahli Kitab, marilah kepada satu Kalimah yang bersamaan antara kami dengan kamu, iaitu kita semua tidak menyembah melainkan Allah, dan kita tidak sekutukan denganNya sesuatu jua pun; dan jangan pula sebahagian dari kita mengambil akan sebahagian yang lain untuk dijadikan orang-orang yang dipuja dan didewa-dewakan selain dari Allah”. Kemudian jika mereka (Ahli Kitab itu) berpaling (enggan menerimanya) maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah kamu bahawa sesungguhnya kami adalah orang-orang Islam”

Kita menyambut hari raya tahun ini dalam suasana sambutan kemerdekaan negara kali ke-54 namun hubungan antara kaum dan agama bagaikan terus dilanda masalah besar terutama isu kaum dan agama dijadikan modal politik demi kepentingan diri bukannya mahu diselesaikan sebagaimana yang diajar oleh Islam. Api perkauman dan perbalahan agama dihangat melalui tv, radio, akhbar, internet agar rakyat menjadi risau dan mencari jalan singkat untuk terus mengekalkan kezaliman pemimpin.

Masalah murtad yang kembali hangat dibicara tahun ini bermula dengan jawapan menteri dalam parlimen bahawa Mahkamah Syariah menerima 863 kes permohonan untuk menukar status agama Islam dari tahun 2000 hingga 2010 di mana 168 diluluskan walau pun selepas itu pelbagai alasan diberikan samada yang diluluskan bukan murtad tetapi disahkan tidak Islam sejak awal lagi dan alasan kesilapan nama seperti nama orang Islam sehingga ditulis beragama Islam tetapi apabila dirujuk semula maka ditukar status kepada bukan Islam.

Adanya umat Islam yang terpaksa menerima bantuan gereja dan kuil atas alasan payah mendapat bantuan kebajikan dan zakat di mana ia dibimbangi dimurtadkan dengan cara halus. Begitu juga dakwaan ada guru tuisyen mengajar muridnya beragama Islam menyanyikan lagu memuji kebesaran Nabi Isa.

Sebuah pusat tuisyen dan sekolah yang telah mengajar murid-murid Islam Tahun 1 tentang perkara-perkara yang membabitkan agama Kristian. Dilaporkan juga, murid yang belajar secara percuma daripada sekumpulan pemuda-pemudi bukan berbangsa Melayu di kawasan itu, telah diajar menyanyikan lagu memuji Nabi Isa sambil menunjukkan isyarat tangan simbol salib.

Selain itu, murid-murid itu juga dikatakan, mampu bercerita kisah Nabi Isa, termasuk Nabi Isa disalib dan diterapkan ajaran Kristian secara halus ketika belajar. Berita-berita ini semua wajib diberi perhatian dengan beberapa tindakan segera iaitu

[1] undang-undang murtad wajib digubal segera dan penguatkuasaan undang-undang menyekat orang bukan Islam daripada memurtadkan umat Islam

[2] apa yang lebih penting ialah ilmu agar umat Islam bukan sahaja tidak mudah diperdaya malah mampu memberi penjelasan Islam terhadap bukan Islam

[3] dari segi kebajikan umat Islam mesti diambil tahu oleh semua pihak terutama pemimpin agar mereka tidak menagih simpati daripada bukan Islam

[4] Pemerkasaan dakwah Islam kerana kita sepatutnya berasa malu dengan keadaan perkembangan Islam di Eropah di mana mengikut suatu kajian dalam setiap 4 warga barat seorang daripadanya adalah Muslim dan peneliti Barat menganggarkan dalam 50 tahun ke hadapan Eropah akan menjadi salah satu pusat utama perkembangan Islam. Paderi melahirkan kebimbangan apabila gereja seluruh dunia semakin lengang dan banyak yang bertukar menjadi masjid.

[5] Perlu diperbanyakkan lagi dialog antara ulama’ Islam dengan orang bukan Islam agar api perbalahan antara agama dapat diredakan. Isu agama mesti diselesaikan cara agama bukan melalui hawa nafsu kerana ia boleh membawa kerugian dan kerosakan. Perundangan, ilmu dan dakwah mesti bergerak selari agar dakwah Islam kembali berkembang pesat dan permusuhan terhadap Islam dapat ditangani dengan penuh bijaksana.

Kita tahu bahawa yahudi dan Kristian sentiasa memusuhi kita tetapi dengan kebijaksanaan kita berdepan dengan jarum dan senjata mereka sepastinya akan terserlah bahawa Islam itu agama yang tertinggi tiada agama dan sistem lain yang dapat menandingi Islam. Islamlah nescaya kita selamat dunia akhirat.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ
وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الُمْسِلِمْينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَا فَوْزَ المُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

sumber : www.ekhutbah.wordpress.com



Khamis, 31 Mac 2011

MUFTI PERAK TIDAK BERDIAM DIRI, MEDIA TIDAK SIARKAN

Kekecewaan terhadap kawalan media di negara kita masih berterusan, terbaru media arus perdana sengaja tidak menyiarkan pendapat mufti-mufti dalam serangan kes qazaf terbaru terhadap Datuk Seri Anwar Ibrahim yang mana ummat Islam di Malaysia sangat memerlukan bimbingan dan pencerahan daripada para Ashabu as-Samahah Mufti-Mufti tentang  perkara tersebut mengikut hukum syara' ekoran liputan media perdana secara besar-besaran tentang perkara tersebut.



Mufti Perak, Tan Sri Harussani Zakaria menafikan beliau tidak bersuara, bahkan melahirkan kekecewaan beliau dengan sikap media arus perdana yang tidak mengeluarkan kenyataan penuh beliau sehingga menyebabkan masyarakat tertanya-tanya tentang pendirian beliau dalam mempertahankan hukum syara'.  

KUALA LUMPUR, 31 Mac — Tan Sri Harussani Zakaria menafikan tanggapan sesetengah pihak bahawa beliau hanya berdiam diri dan tidak bersuara berhubung pendedahan rakaman video seks yang didakwa melibatkan Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Sebaliknya, Mufti Perak itu menegaskan, sejak rakaman video seks itu didedahkan awal minggu lalu beliau telah mengeluarkan kenyataan dengan menegaskan pendedahan itu telah mengaibkan Anwar yang juga Ketua Umum PKR kerana ia belum dibuktikan kebenarannya.
“Siapa kata saya tidak bersuara? Siapa kata saya tidak ada cakap apa? Sejak hari pertama lagi saya sudah bercakap mengenai perkara ini dan bagi saya rakaman video seks itu telah mengaibkan Anwar kerana tidak saksi yang boleh buktikan."
Saya ada bercakap dengan Utusan Malaysia tapi apa yang keluar sikit sahaja, mereka tidak keluarkan secara keseluruhan apa yang saya katakan... yang tertulis ia (video seks) hanya fitnah, itu sahaja... yang lain-lain tidak keluar,” katanya ketika dihubungi The Malaysian Insider.
Kata Harussani, rakaman video seks itu boleh dianggap sebagai fitnah dan dosa besar kerana hukuman telah dijatuhkan terlebih dahulu terhadap Anwar tanpa bukti yang sahih.
“Kita buka rahsia orang ini adalah haram, benda yang tidak betul tapi didedahkan adalah satu fitnah, dosa besar dan tidak bermoral.
“Rakaman video seks itu betulkah Anwar? Laporan juga belum dapat dipastikan lagi... ini adalah fitnah dan dosa besar,” katanya.
Awal minggu ini, Presiden PAS Datuk Seri Abdul Hadi Awang menyifatkan pemimpin agama sebagai “syaitan bisu” kerana mengambil sikap berdiam diri dan tidak bersuara dalam isu fitnah moral terbaru yang ditujukan ke atas Anwar itu.
Menurut Hadi, sikap pemimpin agama yang enggan memberikan sebarang respons terhadap pendedahan rakaman video seks oleh “Datuk T” awal minggu lalu amat dikesali.
Tiga Datuk T iaitu bekas ketua menteri Melaka Tan Sri Abdul Rahim Thamby Chik, ahli perniagaan Datuk Shazryl Eskay Abdullah dan Bendahari Perkasa Datuk Shuib Lazim — mengakui bertanggungjawab membuat pendedahan tersebut.
Ketiga-tiga individu tersebut terlebih dahulu menayangkan rakaman video seks itu kepad media di Carcosa Seri Negara dan Shazryl secara peribadi yakin lelaki pelacur dari China itu adalah Anwar.
Menurut Harussani, rakaman video seks itu tidak boleh dijadikan sebagai bukti.
Ini kerana, jelas beliau, menurut perundangan Islam mana-mana jenayah yang membabitkan seks perlu mempunyai empat adil yang menyaksikan peristiwa itu berlaku termasuk perbuatan zina.
“Yang dilihat dalam rakaman video seks itu tidak boleh pakai, ia tidak boleh dijadikan bukti kerana ia boleh diubah atau dimanipulasikan.
“Kalau nak jatuhkan hukuman kita kena ada empat saksi yang benar-benar lihat dengan mata sendiri peristiwa itu berlaku bukan melalui gambar atau video.
“Kalau bawa ke mahkamah, video seks itu tetap tidak boleh dijadikan bukti kerana ia hanya rakaman dan menurut hukum syarak tetap kena ada empat saksi dan kalau tidak kita tidak boleh nak jatuhkan hukuman,” katanya.
Sementara itu, Mufti Perlis Dr Juanda Jaya tetap berpendirian Anwar tidak boleh dituduh terlibat pelakuan seks tersebut kerana tiada saksi yang menyaksikan ia berlaku.
“Dalam soal jenayah seksual Islam menetapkan saksi empat mata dan rakaman tidak boleh dijadikan bukti, di sudut Islam kena ada.

Rabu, 30 Mac 2011

TUDUHAN ZINA DAN LIWAT MENURUT ISLAM


Hadith Nabi SAW yang bermaksud   "Sesungguhnya kami menghukum apa yang zahir,hanya Allah sahaja yang mengendalikan apa yang tersembunyi.Perkara yang tersembunyi Kepunyaan Allah dan akan dibicarakan dihari akhirat"
Jadi disini kita hanya menghukum apa yang zahir sahaja.  Mengikut kaedah hukum hudud,seseorang itu boleh disabitkan dengan kesalahan zina dan liwat  dengan adanya ikrar
secara  sukarela secara rasmi dihadapan hakim,sebanyak 4 kali.
Sabda Rasulullah SAW lagi:
                      "Hukum hudud di tolak sekiranya ada kekeliruan"
Ini bermakna bahawa pengakuan ikrar tersebut mestilah dengan kerelaan hati tanpa di paksa sebanyak 4 kali(mengikut
mazahab hanafi).Didalam hal ini juga Islam lebih menggalakkan sesorang itu bertaubat dengan Allah kerana itu lebih afdal
daripada ianya dijatuhkan hukuman didunia.Perkara ini berpandukan kepada hadith nabi SAW ketika peristiwa yang berlaku
keatas Maiz bin Malik.
    Maiz bin Malik datang mengadap Rasulullah SAW dan berkata"Hukumlah aku,kerana aku telah berzina"ketika itu
Rasullah tidak mengambil perhatian keatas permintaan Maiz.Kemudian beliau datang lagi kepada Rasulullah dan mengatakan "Hukumlah aku,kerana aku telah berzina" .Kemudia Rasullah bertanya adakah kamu mabuk atau gila?Sahabat mengatakan bahawa beliau tidaak mabuk atau gila.Selepas itu Azan asyar dilaungkan dan Maiz bin Malik bersolat asyar bersama Rasulullah.Selepas solat Asyar beliau datang lagi kepada Rasulullah dan berkata"Hukumlah aku kerana aku telah berzina".
Rasulullah menjawab"Bukan kah kamu telah bersolat bersama-sama dengan ku tadi,mudah-mudahan kamu Allah  mengampun dosa kamu.beliau berkata"Ya,saya telah solat asyar tadi,tetapi,Hukumlah saya kerana saya telah berzina"kemudian Rasulullah bertanya "adakah kamu telah kawin?"beliau menjawab
"ya" Lalu Rasulullah menjatuhkan hukum rejam sampai mati kepada beliau.Ketika hukuman dijalankan beliau lari dan dikejar oleh para sahabat dan merejamnya hingga mati.Apabila berita ini dikabarkan kepada Rasulullah SAW beliau murka dan berkata"mengapa kamu mengejar beliau,mungkin beliau bercadang untuk menarik balik pengakuanya"Kesimpulanya disini,seseorang yang membuat pengakuan ikrar,kemudia ketika hukuman dijalankan dan  pengakuan itu ditarik balik ,maka hukumanya digugurkan.
   Hukum hudud terhadap kesalahan zina dan liwat boleh juga disabitkan dengan 4 orang saksi yang adil.Ini berpandukan
Firman Allah di dalam surah An-Nur yang bermaksud:
                     " Dan orang-orang yang menuduh perempuan(termasuk lelaki)zina atau liwat dan tidak boleh mendatangkan  4 saksi    ,maka orang yan menuduh itu dijatuhkan hukuman sebat sebanyak  80 kali.dan jangan diterimaa orang yang menuduh ini sebagai saksi kerana mereka ini adalah orang yang fasik."
Syarat-syarat sebagai saksi pula adalah seperti berikut
1.Islam
2.Adil(tidak melakukan dosa besar dan tidak berterusan dengan dosa kecil serta tidak melakukan perkara yang menjatuhkan maruah)
3Lelaki(dalam kes  zina dan liwat orang perempuan tidak boleh menjadfi saksi)
4.Setiap saksi mestilah melihat perkara tersebut pada masa yang serentak.
Dalam kes zina dan liwat para ulamak bersepakat bahawa ujian DNA dan tayangan video adalah tidak boleh dijadikan
sebagai bukti untuk mensabitkan kesalahan.Walaupan begitu ujian DNA di bolehkan untuk  mengugurakan tuduhan.
Nota Admin : Catatan ini adalah sedutan ucapan Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang ketika Majlis Dailog di Kg. Gelugor Kedai , Marang, Terengganu.- Ogos 1999

Selasa, 15 Mac 2011

UMNO marah PAS tak haram JUDI

Umno merupakan tulang belakang pemerintahan Selangor selama lebih 50 tahun sehinggalah rebah kecundang ditewaskan dalam PRU ke 12 tahun 2008 lalu.Menteri Besar dan barisan EXCO Umno silih berganti. MB terakhir Umno di Selangor adalah Khir Toyo manakala EXCO Agama yang terakhir adalah Rahman Palil.

BN yang dinaungi Umno ditewaskan di Selangor oleh gabungan PKR, PAS dan DAP yang bergabung atas nama Pakatan Rakyat.

Memang banyaklah dilakukan oleh BN dan Umno sepanjang menongkat langit kuasa selama lebih 5 dekad. Islam bagaimana? Saya kemukan persoalan ini kerana akhbar Sinar Harian menyiarkan pandangan Rahman Pali ADUN Umno dari Sementa yang juga bekas EXCO Agama.

Dalam kes pengharaman judi di Selangor Rahman mendakwa PAS tidak melihat aktiviti judi sebagai sesuatu yang salah disisi agama.

Kononnya PAS tidak menghormati sensitiviti umat Islam apabila bersekongkol dalam kerajaan negeri Pakatan Rakyat dalam tidak mengharamkan judi di Selangor.

Semasa Rahman EXCO Agama dahulu, semasa Umno tulang belakang kerajaan Selangor dahulu apakah yang telah dilakukan terhadap judi? Agaknya lantaran terkejut hilang kuasa sejak 3 tahun kebelakangan ini Rahman dan rakan-rakannya lupa yang mereka dahulu pernah berkuasa di negeri ini. Semasa mereka berkuasa judi tidak diharamkan walau memiliki kerusi jauh lebih banyak dari PAS ketika itu.

Memang PAS sebagai sebuah parti Islam bertanggungjawab dalam menyuntik semangat Islam dalam kerajaan Selangor. Walau dalam keterbatasan kuasa PAS perlu berikhtiar meyakinkan rakan-rakannya dalam kerajaan, sedang semasa Umno berkuasa dahulu (kalau Umno parti orang Islam) mereka boleh sahaja terus mengharamkan apa sahaja yang mahu dioharamkan kerana mereka punya kuasa mutlak.

Ternyata dalam 3 tahun kebelakangan ini Selangor melihat PAS mengambil insiatif yang positif dalam hal amar makruf nahi mungkar. Tampak lebih berani dan realistik berbanding Umno yang sekadar berpeluk tubuh memanaskan kerusi kuasa.

Kawalan jualan arak, larangan pekerja Islam bekerja di pusat hiburan yang menghidang arak, penguatkuasaan terhadap kesalahan di bawah Enakmen Jenayah Syariah terus menerus ditekankan sehingga pencapaiannya begitu ketara berbanding dengan ketika Umno berkuasa dahulu.

Geli melihat gelagat Rahman Palil. Umno juga Islam tetapi tidak pernah meletakkan amar makruf nahi mungkar sebagai sesuatu yang perlu diberikan kepentingan. Tetapi apabila PAS berkuasa, maka berkokoklah mereka seolah mahu lebih Islamik.

Dalam buku Memoir Khatijah Sidek, bekas Ketua Wanita Umno yang juga ahli parlimen wanita PAS yang pertama pada thuan 1959 (mewakili Parlimen Dungun) Khatijah menyebut:

Kami (ahli-ahli parlimen PAS) tidak setuju menggunakan wang Loteri Kebajikan Masyarakat untuk membaiki atau membangun masjid tapi wang tersebutlah yang banyak dicurahkan kepada pembangunan masjid (oleh kerajaan Persekutuan yang dikuasai Umno). Kami tidak mahu menggunakan wang ini kerana puncanya tidak bersih. Wang ini dikutip dari perjudian, satu perbuatan haram dan bertentangan dengan Islam tapi kerajaan tak peduli semua itu.

Benar PAS memikul amanah melaksanakan Islam, tapi kalau Umno juga parti orang Islam, judi di Perlis, Johor, Pahang dan lain-lain macam mana? Pahang jangankan judi loteri dan tikam nombor, kasino terbesar di rantau ini tersergam di puncak banjarannya!


Perancis: Serius nahas nuklear Jepun di paras enam, hampiri kes Chernobyl

PARIS, 15 Mac — Pihak berkuasa keselamatan nuklear Perancis hari ini berkata keseriusan nahas nuklear loji Fukushima Daiichi di Jepun, milik Tokyo Electric Power, hari ini mencecah paras enam.
Skala antarabangsa yang digunakan ialah satu hingga tujuh.
Semalam, ASN memutuskan malapetaka itu di tahap lima atau enam.
Loji itu terletak 240 kilometer ke utara Tokyo.
Paras tujuh hanya digunakan sekali iaitu iaitu membabitkan loji Chernobyl di Ukraine pada 1986.
Nahas di loji tenaga nuklear Three Mile Island di Amerika Syarikat pada 1979 hanya diklasifikasikan sebagai lima.
Awal hari ini Perdana Menteri Jepun mengesahkan kebocoran radioaktif di loji itu manakala hampir 200,000 orang dipindahkan. — Reuters

Khamis, 3 Mac 2011

7 Sunnah Rasulullah Yang Patut Diamalkan


Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama: tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua: membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga: jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat: jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha.

Kelima: jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam: jaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah”.

Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh kerana itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.

Wallahualam.